Makna, Tradisi, Haflatul Imtihan dilakukan secara terus-menerus dan telah menjadi identitas. Itulah tradisi yang kerap diasosiasikan sebagai rutinitas wajib di pendidikan Madrasah Diniah Al-Hikmah Desa Nyapar Kecamatan Dasuk Kabupaten Sumenep.
Dalam konteks pendidikan pesantren di Madura terdapat beberapa tradisi-tradisi yang selalu rutin dilaksanakan setiap tahun. Tradisi yang dimaksud ialah Tradisi Haflatul Imtihan. Haflatul Imtihan merupakan suatu peringatan akhir tahun untuk merayakan kelulusan dan kenaikan kelas atau kenaikan tingkat. Haflatul imtihan adalah program kegiatan tahunan yang pada kesempatan kali ini berbarengan dengan khotmil Qur'an, yang terdiri dari baberapa rangkaian kegiatan yang bernuansa pendidikan untuk mengimplementasikan sebagian hasil belajar peserta didik yang ditempuh selama satu tahun, Minggu (5/06/2022).
Sebanyak 11 santri telah mengkhatamkan Al-Qur'an dan 23 siswa siswi MD Al-Hikmah dinyatakan lulus dengan prestasi yang membanggakan.
"Tiga pesan penting yang disampaikan kepada santri. Jika ingin menjadi orang sukses pertama, rajinlah belajar, karena belajar adalah kewajiban bagi setiap muslim. Kedua, saya berpesan jangan tingalkan shalat lima waktu. Karena shalat adalah kewajiban kita selaku umat islam, dan sebagai tiang agama untuk memperkokoh iman. Ketiga, perbanyak membaca Al – Quran, dengan mempelajari ilmu tajwid hingga benar dan fasih. Karena Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang dijadikan sebagai pedoman atau dasar dalam menjalani hidup didunia ini." Tegas Ketua Yayasan MD Al-Hikmah (K. Samsul Arifin, S.Ag)
Dalam acara tersebut turut hadir beberapa tokoh agama Kecamatan Dasuk diantaranya, Habib Hasan, KH. Hafaz Syakur, K. Suhaib Hasan, Kepala Desa Nyapar dan jemaah silaturahmi pengajian umum wilayah barat daya. Acara Khotmil Qur'an dan Imtihan ditutup dengan pangajian umum dengan menghadirkan penceramah Gus AAK yang merupakan putra dari KH. Mosleh Adnan Nurul Jadid Parakpak Pamekasan Madura. (Mila)
0 komentar
Posting Komentar